Cool Green Pointer Frostify Green: Protect Our Forest
Welcome

Thursday, February 23, 2012

Protect Our Forest

Mengapa kita harus melindungi hutan jika kita ingin mengatasi perubahan iklim?
Ilmuwan memperkirakan bahwa emisi yang ditimbulkan oleh deforestasi dan degradasi hutan mencapai sekitar 20 persen dari seluruh emisi gas rumah kaca (GRK) per tahun. Jumlah ini lebih besar dari emisi yang dikeluarkan oleh sektor transportasi secara global.
Bagaimana hutan dapat mengeluarkan emisi yang lebih besar dari emisi gabungan yang dikeluarkan oleh mobil, truk, pesawat udara dan kapal laut?
Ketika hutan ditebang atau digunduli, biomassa yang tersimpan di dalam pohon akan membusuk atau terurai dan menghasilkan gas karbon dioksida (CO2), sehingga menyebabkan peningkatan konsentrasi GRK di atmosfer yang memerangkap panas yang dipancarkan permukaan bumi. Selain itu, beberapa kawasan hutan melindungi sejumlah besar karbon yang tersimpan di bawah tanah. Sebagai contoh, ketika hutan di lahan gambut dibakar atau dikeringkan, maka emisi karbon yang dikeluarkan tidak hanya terbatas dari vegetasi yang tumbuh di permukaan tanah; bahan organik yang ada di dalam tanah juga akan terurai dan mengeluarkan CO2. Hutan lahan gambut memiliki lebih banyak karbon di bawah permukaan daripada di atasnya. Ketika pohon-pohon hutan habis, bumi kehilangan sumberdayanya yang sangat berharga yang seharusnya secara terus menerus menyerap CO2 yang ada di atmosfer. Hasil riset terbaru menunjukkan bahwa dari 32 milyar ton CO2 yang dihasilkan oleh aktivitas manusia per tahunnya kurang dari 5 milyar ton diserap oleh hutan. Jadi kehilangan satu tegakan pepohonan merupakan kehilangan berlipat ganda. Kita tidak hanya kehilangan cadangan karbon di daratan tetapi juga kehilangan ekosistem yang mampu menyerap kelebihan karbon di atmosfer.
Jadi, apa yang harus dilakukan? Memagari semua areal hutan?
Tidak. Hutan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia yang tinggal di dalam dan di sekitar hutan dan masyarakat secara keseluruhan. Menurut Bank Dunia lebih dari satu milyar orang sangat tergantung pada hutan sebagai sumber kehidupan mereka. Ratusan juta manusia juga bergantung pada bahan obat-obatan­ tradisional yang berasal dari tumbuhan hutan. Sebagian besar asupan protein yang dikonsumsi masyarakat pedesaan berasal dari berburu dan memancing di lahan hutan. Hutan juga sangat penting dipandang dari sudut komersial. Pada tahun 2003, perdagangan internasional untuk kayu gergajian, bubur kayu, kertas dan papan mencapai nilai $ 150 milyar – lebih dari 2 persen total perdagangan dunia. Kita bisa memperkirakan bahwa konversi hutan menjadi lahan pertanian akan tetap berlangsung. Namun demikian, hal ini harus dilakukan dengan hati-hati, strategis dan mengindahkan aspek keberlanjutan. Pembalakan kayu yang tidak terkendali, pembakaran dan pembabatan hutan tropis harus dihentikan. Kita juga harus menghentikan kerusakan skala besar yang terjadi pada hutan gambut yang kaya akan karbon dan mampu mengeluarkan GRK dalam jumlah yang sangat besar jika hutan tersebut dibabat atau dikeringkan dan dibakar.

No comments:

Post a Comment